Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi Mulai Mewabah di Segoroyoso, Bupati Bantul Lakukan Kunjungan

15 Juni 2022
Administrator
Dibaca 71 Kali
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi Mulai Mewabah di Segoroyoso, Bupati Bantul Lakukan Kunjungan

Segoroyoso (15/06) – Pemerintah Kalurahan Segoroyoso pada hari Selasa, tanggal 14 Juni 2022 sekitar pukul 09.30 WIB, berlangsung Pengecekan dan Kunjungan Kerja Bupati Bantul  serta Penyuntikan hewan ternak sapi di  kandang Peternak Sapi milik Bapak  Untoro dan Bapak Mardiono yang beralamatkan di Dusun Jembangan RT 04, Segoroyoso, Pleret, Bantul.

Hadir dalam giat tersebut Bupati Bantul Bapak H. Abdul Halim Muslih,  Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantul, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr Hewan Poskeswan dari Kapanewon Pleret, Satpol PP dari Bantul Bapak Tarsono, Panewu Pleret Ibu Evie Nur Siti Fatonah, S. Sos. M.M,  Pamong Kalurahan Segoroyoso, Babinsa Kalurahan Segoroyoso, Bhabinkamtibmas Kalurahan Segoroyoso, serta tokoh masyarakat Jembangan.

Sambutan dari Bupati Bantul Bapak H. Abdul Halim Muslih bahwa pertama-tama mengucapkan salam dan selamat pagi kepada pemilik peternak Sapi Bapak Untoro dan hadirin sekalian. Adanya penyakit penyakit pada mulut dan kuku (PMK) hewan sapi makanya perlu diwaspadai mengingat saat ini baru marak penyakit PMK di wilayah Bantul khususnya di Kapanewon Pleret ini sangatlah tertinggi penyakit PMK pada hewan ternak sapi. Sesuai laporan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kapanewon Pleret kisaran 512 Kasus,  mati ada 4 ekor, dipotong paksa ada 1 ekor. Dalam upaya menurunkan angka kematian hewan serta menekan mewabahnya PMK Puskeswan di Kabupaten Bantul  ada 10 Puskeswan yang sudah turun ke bawah untuk melakukan penyuntikan anti biotik dan vitamin pada hewan sapi. Dengan demikian maka upaya kita ini diharapkan bisa untuk mengurangi Pandemi PMK di wilayah Bantul.

Adapun hewan sapi yang terkena penyakit PMK langsung ditangani oleh dokter hewan dengan diberikan suntikan.  Kebanyakan hewan sapi tersebut terserang penyakit pada kuku dan mulut berbusa yang mengakibatkan sapi tidak mau makan. Kita berharap dengan adanya pandemi PMK, perlu adanya vaksinasi pada sapi. Sejak tahun 1990 Negara Indonesia tidak produksi vaksin  di industri Surabaya Jawa Timur, mengingat pertimbangan ekonomi.  Untuk mengantisipasi PMK seluruh Indonesia maka dari Dinas Pertanian Nasional untuk vaksinasi dengan prioritas bagi sapi perah mengingat produksi susu jangan sampai berkurang.

Bupati Bantul Bapak H. Abdul Halim Muslih berharap agar peternak sapi dan jagal di wilayah Segoroyoso, Pleret, Bantul ini agar tetap melakukan aktivitas memotong hewan sapi, mengingat perekonomian kita ini sedang pulih. Bila pemotongan hewan sapi di wilayah Segoroyoso ini berhenti memotong maka kita mengurangi roda perputaran perekonomian kita yang sedang pulih.  #R-na.NH