Segoroyoso, Desa Sentra Rambak Kulit

15 November 2017
DAHROMO I
Dibaca 61 Kali
Segoroyoso, Desa Sentra Rambak Kulit

SEGOROYOSO - Pengrajin kerupuk rambak di daerah Bantul banyak ditemui, antara lain di Segoroyoso, yang merupakan sentra industri rambak dengan 34 pengrajin. Para perajin tersebut tersebut tersebar di 5 pedusunan : Srumbung, Jembangan, Kloron, Segoroyoso 1 dan Sogoroyoso 2. Rambak kulit umumnya menggunakan kulit kerbau.

 

Pangsa pasar rambak kulit dari Segoroyoso masih bersifat lokal sekitar DIY. Permintaan pasar akan naik pada musim hajatan orang jawa seperti bulan besar, musim haji atau idul adha, puasa hingga lebaran dan musim liburan sekolah. Untuk memenuhi permintaan yang melonjak pada bulan-bulan tertentu, pengrajin menyiasati dengan menimbun bahan dan rambak setengah matang yang siap digoreng. Daya tahan rambak yang telah diungkep, bila disimpan dalam kantong-kantong plastik dapat mencapai 1 tahun.

Proses pembuatan rambak kulit ni adalah pertama lembaran kulit kerbau dipotong-potong dalam ukuran 30 sampai 40 cm persegi. Berikutnya merebus kulit hingga mengembang. Setelah itu, bulu dan sisa daging yang menempel dibersihkan kemudian direbus lagi hingga lunak. Kulit yang sudah lunak kemudian dipotong sesuai selera dan dilakukan pemilihan berdasarkan kualitas kulit. Potongan kecil-kecil kulit kerbau yang telah direbus untuk ke 2 kalinya, dijemur hingga benar-benar kering selama kurang lebih 2-3 hari dibawah panas matahari. Setelah kering, potongan-potongan kecil tersebut diungkep dengan minyak goreng pada panas tertentu selama 8-12 jam. Proses terakhir yaitu penggorengan dan pengemasan.

Dari urutan proses pembuatan rambak, pengungkepan dengan minyak, merupakan tahap yang sangat menentukan. Bila kurang panas, ketika digoreng rambaknya kurang mengembang, demikian sebaliknya bila terlalu panas. Untuk itu dibutuhkan kejelian dari tenaga yang mengerjakan proses pengungkepan ini. Pada tahap ini, pengalaman dan intusi seorang pekerja sangat berperan